Photo by Betty Rotaru on Unplash
Menurut Indonesia-Investmen, Kopi merupakan komoditas yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya kenikmatannya saja, namun karena kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (termasuk Indonesia). Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri saat ini perkembangan bisnis industri kopi semakin meroket. Hal ini bisa kita ketahui dari banyaknya bisnis kedai kopi yang menjamur di setiap sudut kota, itu artinya kebutuhan orang akan kopi semakin meningkat. Saya rasa kopi juga bukan hanya semata-mata untuk kebutuhan saja, namun saat ini sudah menjadi lifestyle tersendiri bagi penikmatnya. Banyak sekali varietas kopi yang tersebar di seluruh negara, namun apakah Anda mengetahui varietas kopi apa yang paling populer dan digemari banyak orang? Secara umum, kopi terbagi menjadi dua jenis, yakni kopi Arabika dan Robusta. Meskipun terlihat serupa, namun keduanya tetap memiliki beberapa perbedaan. Nah! untuk Anda yang belum mengetahuninya, yuk simak ulasan berikut ini :
1. Lokasi Tanam
Photo by Rodrigo Flores on Unplash
Jenis tanaman kopi Arabika tumbuh di dataran tinggi yang cukup lembab, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Dengan suhu yang sejuk sekitar 16-20 derajat celcius, kopi Arabika akan tumbuh subur jika ditanam pada dataran yang lebih tinggi sekitar 700 - 1.700 mdpl.
Negara yang terkenal dengan kopi Arabikanya adalah Brazil, Ethiopia, Kolumbia, dan Mexico. Sedangkan jenis tanaman kopi Robusta bisa tumbuh di dataran rendah, dengan ketinggian sekitar 400-700 mdpl saja. Jenis kopi robusta berbuah pada suhu yang lebih hangat.
Negara yang terkenal dengan kopi Robustanya adalah Vietnam, Brazil, dan termasuk Indonesia.
2. Bentuk Fisik Biji Kopi
source: cocotu.com
Jika dilihat dari bentuk beans atau biji kopinya, pasti Anda bisa melihat perbedaannya. Bentuk kopi Arabika cenderung lebih besar, lonjong serta sedikit berbentuk pipih. Sedangkan bentuk biji Robusta terlihat bulat penuh dan cenderung padat.
Photo by Tina Guina on Unplash
Kopi Arabika cenderung memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan kopi Robusta. Hal ini dikarenakan proses penanaman kopi Arabika yang cenderung lama dan membutuhkan perawatan ekstra. Berbeda dengan kopi Robusta yang dapat tumbuh di dataran rendah dengan rentang waktu panen lebih cepat dan menghasilkan buah lebih banyak. Perbedaan cara menanam dan merawat inilah yang kemudian menjadi penyebab kopi Arabika lebih mahal.
4. Aroma Kopi
Biji Kopi Robusta (green coffee beans) sebelum disangrai (roast) memiliki aroma seperti kacang-kacangan, Namun setelah bijinya disangrai (roasted) aromanya menjadi tidak terlalu nikmat. Berbeda dengan aroma pada biji Kopi Arabika yang memiliki aroma lebih variatif, sebelum disangrai aromanya seperti buah-buahan dan setelah bijinya disangrai (roasted) aromanya lebih nikmat lagi, menyerupai aroma bunga, buah, hingga kacang-kacangan.
5. Cita Rasa Kopi
Photo by st Janco Ferlic on Unplash
Perbedaan utama ketika kita menyicipinya, kita akan mengetahui bahwa rasa kopi Robusta cenderung lebih pahit dibandingkan dengan rasa kopi Arabika. Hal ini dikarenakan kandungan kafein pada kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan kandungan kafein pada kopi Arabika. Kopi Robusta sangat cocok bagi Anda yang menyukai rasa kopi yang strong. Berbeda dengan kopi Robusta, jenis kopi Arabika lebih kaya akan varian rasa. Ketika kita menyicipinya akan terasa sedikit manis dengan sensasi fruity dan asam setelahnya.
6. Kandungan Kafein
source: medium.com
Seperti kita ketahui bahwa rasa kopi Arabika tidak sepahit rasa kopi Robusta, karena kopi Arabika hanya memiliki kandungan kafein sekitar 0.9 - 1.4 persen saja. Jumlah kafein yang cenderung rendah ini, menjadikan rasa kopi Arabika terasa lembut dan lumayan nyaman dilambung. Sedangkan kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit, dikarenakan kandungan kafeinnya yang cukup tinggi yakni sekitar 2.2 - 2.7 persen. Jumlah kafein yang cukup tinggi ini, apabila Anda mengkonsumsinya ketika malam hari otomatis akan membuat Anda melek semalam suntuk.
7. Jenis Penyajian
Photo by Emre Gencer on Unplash
Kopi Arabika memiliki rasa yang kuat dengan sedikit rasa manis yang menyertai, meskipunn tanpa tambahan gula apapun. Kopi ini lebih cocok disajikan sebagai single kopi origin, agar penikmat kopi dapat merasakan aroma dan rasa asli dari kopi Arabika. Sedangkan kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit, sehingga lebih cocok untuk dijadikan sebagai bahan campuran menu espresso based. Kopi Robusta biasanya disajikan dengan menambahkan sedikit gula, atau susu agar rasanya tidak terlalu pahit.
Nah, itulah guys ulasan mengenai beberapa perbedaan antara kedua varietas kopi yang paling populer, meskipun sepintas terlihat sama ternyata keduanya memiliki banyak perbedaan.
THANKS FOR READING :)