Kopi specialty merupakan istilah untuk kopi dengan grade tertinggi karena kopi diproses secara khusus. Mulai dari proses awal kopi ditanam, pemupukan, perawatan (treatment) khusus, memilih buah yang benar-benar matang untuk dipetik, sampai disajikan dengan rasa dan aroma yang nikmat bagi Anda sebagai penikmat Kopi Specialty.
Awal mula pengklasifikasian Specialty Coffee dibuat oleh seorang wanita bernama Erna Knutsen yang ditulis pada Tea & Coffee Trade Journal. Istilah Specialty digunakan Erna untuk menggambarkan kualitas biji kopi yang ditanam di iklim khusus dan ideal. Jadi specialty coffee merupakan istilah untuk menyatakan tingkatan kualitas kopi.
Istilah kopi specialty ini bukan merupakan komentar kolektif dari penikmat kopi, melainkan penilaian khusus dari seorang Q-Grader bersertifikat. Tugasnya adalah menentukan apakah kopi itu berkualitas specialty atau tidak. Mengutip dari situs coffeeland.co.id suatu jenis kopi dapat dikatakan sebagai kategori Kopi Specialty, apabila memenuhi syarat berikut ini:
- Petik merah, artinya biji kopi yang dipanen harus yang benar-benar sudah berwarna merah saja, kemudian diolah menjadi green bean.
- Total defect kurang dari 4 persen, artinya jika dalam 1kg green bean kopi specialty, maka total defect atau biji kopi yang rusak tidak boleh melebihi dari 40gram.
- Memiliki nilai cupping test diatas 80, dengan skala 80-100.
Selain itu, Kopi Specialty juga sebuah penilaian atau pengklasifikasian terhadap kopi yang memiliki aroma dan rasa yang istimewa. Menurut penilaian SCAA (Specialty Coffee Association of America) melalui cupping test, maka sebuah kopi specialty wajib memiliki nilai minimum 80 dan maksimum 100 serta tidak memiliki cacat primer untuk green bean/biji hijau-nya.
Kualitas Score Kopi Specialty
- skor 90 - 100 kopi specialty kualitas Outstanding
- skor 85 - 89.99 kopi specialty kualitas Excellent
- skor 80 - 84.99 kopi specialty kualitas Very Good
- skor dibawah 80 bukan kopi specialty
- Biji kopi yang dipanen oleh petani hanya yang benar-benar berwarna merah saja, atau biasa disebut "petik merah". Kemudian dikumpulkan dan diproses menjadi green bean.
- Selanjutnya biji kopi yang telah dikumpulkan dimasukan ke dalam ember yang berisi air. Hal ini untuk memisahkan antara biji kopi yang berkualitas dengan yang tidak. Biji kopi yang tenggelam menandakan biji kopi yang bagus, kemudian dipisahkan dari yang mengapung.
- Setelah biji kopi terkumpul, kemudian diproses menjadi green bean. Petani biasanya mengolah biji kopi ini menggunakan 3 metode, yakni wet process, dry process, dan pulp natural. Ketiga metode ini akan menghasilkan citarasa kopi yang berbeda.
- Setelah biji kopi diproses dan dikeringkan, kemudian dilakukan triple pick atau proses pemilihan biji kopi yang sempurna tanpa cacat. Dalam tahap ini, green been grade 1 adalah biji kopi yang memiliki total defect dibawah 4 persen dari jumlah keseluruhan.
- Setelah melalui tahap triple pick, kemudian kopi masuk ke tahap penyangraian (roast). Biji kopi harus disangrai menggunakan mesin kopi modern, agar menghasilkan hasil sangrai kopi yang rata dan matang sempurma. Tahap dan proses ini sangat penting untuk menghasilkan kopi dengan aroma dan citarasa yang berkualitas.
- Tahapan terakhir yaitu setelah kopi disangrai kemudian biji kopi di giling menggunakan mesin ataupun grinder manual, dan masuk ke tahap penyeduhan. Penyeduhan kopi harus benar, agar menghasilkan aroma dan citarasa kopi yang nikmat. Hasil terbaik tentu saja jika menggunakan mesin espresso, namun manual juga tidak kalah nikmat jika proses penyeduhannya benar.